Minggu, 27 November 2016

Hidup untuk Hi Dup!!!

kerap aku bertanya dan mungkin kalian bertanya, "Apa sih hidup itu? Untuk apa sih hidup itu?  Harus dijalani seperti apa sih hidup itu?. Pertanyaan-pertanyaan itu kadang kerap timbul tenggelam dan kepala dan benak kita. Kita kerap memikirkannya dan mencari artinya namun tidak benar-benar menemukan. Yang kita temukan hanyalah sejenis tempelan-tempelan pendapat dari tokoh A, B, C.....dan Z yang bertingkah layaknya orang cerdas (dan memang cerdas) memberikan kontribusi pemikirannya tentang hidup. Sederhananya daripada berpusing-pusing mencari makna dan arti hidup dengan memikirkan esensi dan eksistensinya, maka lebih baik disimpulkan saja bahwa kita hidup untuk Hi Dup!. kita hidup untuk mengatakan Hi! dan Dup. Hi! untuk bumi tempat kita berpijak, untuk langit yang memayungi kita dengan matahari, awan, bulan dan bintang dan segela komet, planet yang melingkupinya, untuk binatang dan tumbuhan sesama makhluk hidup yang melengkapi kehidupan kita pun untuk sesama manusia yang menjadi teman sekaligus guru bagi kehidupan kita. Semua orang adalah teman kita. Begitupun dengan yang kerap kita sebut musuh. Ia juga teman kita. Karena semua orang di dunia ini adalah teman kita berproses dan berjuang untuk hidup, maka kita harus memiliki rasa tenggang rasa terhadap perbedaan yang ada. Ada salah satu pepatah bahasa Jawa yang sampai saat ini menyadarkan kita tentang tenggang rasa yaitu "nglurug tanpa bala,sugih tanpa bondho,lan menang tanpa ngasorake". Begitulah sejatinya hidup. Kita harus say "Hi" artinya bersikap terbuka dalam menjalani hidup dan apa saja yang akan terjadi dalam hidup. "Dup".... mungkin kata ini kalau dicari di KBBI tidak ada. Namun bila kita kaji dengan fonologi kata "Dup" ini mengeluarkan bunyi yang jika diulang-ulang membentuk bunyi yang indah. "Dup" bermakna ulet, sabar, tenang, tidak tergesa-gesa, dan meninggalkan kesan yang dalam. Karena ada semacam irama mendalam yang menyentuh telak batin seseorang ketika menyuarakan kata "Dup". Tetapi kembali lagi, this is my idea. Sudah pasti berbeda dengan yang lainnya. Saya menganggap hidup yang Hi Dup!. Saya harus terbuka untuk hidup dan kehidupan saya. Artinya saya siap menjalani kehidupan dengan segala hal yang melekat di dalamnya (baik berupa masalah dan kejutan-kejutan yang mewarnainya). Karena apapun yang terjadi, saya harus hidup maka itu saya terbuka bagi hidup dan kehidupan saya. Setelah saya memiliki sikap terbuka bagi hidup dan kehidupan, maka saya harus menerapkan sikap sabar, tenggang rasa, ulet, kerja keras, tanggung jawab, dan bersikap damai dengan hidup. Karena itu adalah sikap yang harus saya miliki ketika dititahkan sebagai manusia yang hidup.Ketika sadar sebagai mansia yang hidup, maka itu kita harus berjuang untuk hidup dan kehidupan, untuk manusia dan kemanusiaan. 
#hidupuntukHiDup!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Journey of Nurva & Bams Part.1

Hi Teman Nurva Mungkin benar bahwa semesta selalu punya cara memisahkan dan mendekatkan dua orang yang tak berjodoh dan berjodoh. Pengalaman...