Minggu, 27 November 2016

Mahasiswa Sastra

Apa yang ada di pikiran kalian saat mendengar atau membaca kata "Mahasiswa Sastra"? Apa yang ada di pikiran kalian saat menjadi mahasiswa sastra (bagi yang terjun ke dunia studi sastra)?
Apapun yang kalian pikirkan tentang mahasiswa sastra, satu hal yang harus kalian ketahui, "Mahasiswa sastra adalah mahasiswa yang menang dalam hidup". Saya berpendapat begini bukan karena saya mahasiswa sastra, namun fakta menunjukkan hal demikian. Percaya deh, tanpa adanya sastra, dunia ini akan terasa membosankan dan manusia akan membunuh satu sama lain. Sastra memang soal imaji, namun sastra juga tentang hakiki. Sastra bicara dunia imaji dan nyata yang dikemas sedemikian rupa dengan bahasa indah menjadi sebuah karya yang mampu memberi nilai edukasi dan rekreasi bagi penikmatnya. So, nggak usah sedih dan galau karena menjadi Mahasiswa Sastra. Percaya deh, mahasiswa sastra itu mahasiswa yang menang dalam hidup. Ia menguasai semesta beserta roh-rohnya kemudian ia ekspesikan lewat tulisannya yang kelak membawa dampak bagi manusia dan kemanusiaan serta hidup dan kehidupan. So, keep fighting para mahasiswa dan sarjana sastra :) heheheh

Hidup untuk Hi Dup!!!

kerap aku bertanya dan mungkin kalian bertanya, "Apa sih hidup itu? Untuk apa sih hidup itu?  Harus dijalani seperti apa sih hidup itu?. Pertanyaan-pertanyaan itu kadang kerap timbul tenggelam dan kepala dan benak kita. Kita kerap memikirkannya dan mencari artinya namun tidak benar-benar menemukan. Yang kita temukan hanyalah sejenis tempelan-tempelan pendapat dari tokoh A, B, C.....dan Z yang bertingkah layaknya orang cerdas (dan memang cerdas) memberikan kontribusi pemikirannya tentang hidup. Sederhananya daripada berpusing-pusing mencari makna dan arti hidup dengan memikirkan esensi dan eksistensinya, maka lebih baik disimpulkan saja bahwa kita hidup untuk Hi Dup!. kita hidup untuk mengatakan Hi! dan Dup. Hi! untuk bumi tempat kita berpijak, untuk langit yang memayungi kita dengan matahari, awan, bulan dan bintang dan segela komet, planet yang melingkupinya, untuk binatang dan tumbuhan sesama makhluk hidup yang melengkapi kehidupan kita pun untuk sesama manusia yang menjadi teman sekaligus guru bagi kehidupan kita. Semua orang adalah teman kita. Begitupun dengan yang kerap kita sebut musuh. Ia juga teman kita. Karena semua orang di dunia ini adalah teman kita berproses dan berjuang untuk hidup, maka kita harus memiliki rasa tenggang rasa terhadap perbedaan yang ada. Ada salah satu pepatah bahasa Jawa yang sampai saat ini menyadarkan kita tentang tenggang rasa yaitu "nglurug tanpa bala,sugih tanpa bondho,lan menang tanpa ngasorake". Begitulah sejatinya hidup. Kita harus say "Hi" artinya bersikap terbuka dalam menjalani hidup dan apa saja yang akan terjadi dalam hidup. "Dup".... mungkin kata ini kalau dicari di KBBI tidak ada. Namun bila kita kaji dengan fonologi kata "Dup" ini mengeluarkan bunyi yang jika diulang-ulang membentuk bunyi yang indah. "Dup" bermakna ulet, sabar, tenang, tidak tergesa-gesa, dan meninggalkan kesan yang dalam. Karena ada semacam irama mendalam yang menyentuh telak batin seseorang ketika menyuarakan kata "Dup". Tetapi kembali lagi, this is my idea. Sudah pasti berbeda dengan yang lainnya. Saya menganggap hidup yang Hi Dup!. Saya harus terbuka untuk hidup dan kehidupan saya. Artinya saya siap menjalani kehidupan dengan segala hal yang melekat di dalamnya (baik berupa masalah dan kejutan-kejutan yang mewarnainya). Karena apapun yang terjadi, saya harus hidup maka itu saya terbuka bagi hidup dan kehidupan saya. Setelah saya memiliki sikap terbuka bagi hidup dan kehidupan, maka saya harus menerapkan sikap sabar, tenggang rasa, ulet, kerja keras, tanggung jawab, dan bersikap damai dengan hidup. Karena itu adalah sikap yang harus saya miliki ketika dititahkan sebagai manusia yang hidup.Ketika sadar sebagai mansia yang hidup, maka itu kita harus berjuang untuk hidup dan kehidupan, untuk manusia dan kemanusiaan. 
#hidupuntukHiDup!

Pesan untuk Para Perempuan

"Jangan mempercantik wajahmu tetapi percantiklah namamu. Karena dengan mempercantik nama, wajah dan kuasamu akan semakin cantik. Teruslah mempelajari semesta yang memberi roh baru bagi kehidupan. Dan teruslah melakukan peranmu sebagai seorang perempuan tanpa menyalahi kodratmu sebagai seorang perempuan".

Selasa, 22 November 2016

Aku berproses bukan untuk agar orang tahu kemampuan diriku melainkan agar aku tahu kemampuan diriku. Aku berproses bukan untuk berburu atau memburu dan membuat orang lain kalah dariku melainkan untuk sadar bahwa aku manusia yang HIDUP dan butuh berjuang untuk HIDUP.
#Nurfa_Right
Manusia hidup untuk HIDUP. karena itu manusia butuh berproses. dalam berproses tidak instan, selalu saja ada hal-hal yang menjerat langkah kakinya. tetapi percayalah selama kita mau berusaha dan mau berjuang, tidak ada yang sulit kita lalui. Meski jalan itu terjal dan tidak mudah untuk dilalui. Karena dalam hidup, "TIDAK ADA PROSES INSTAN DAN TIDAK ADA JALAN PINTAS YANG PANTAS".
#Right?

The Journey of Nurva & Bams Part.1

Hi Teman Nurva Mungkin benar bahwa semesta selalu punya cara memisahkan dan mendekatkan dua orang yang tak berjodoh dan berjodoh. Pengalaman...